Rabu, 04 Juli 2018

MANDAU

Muslmis aliansi nation dayak united.
تحا لف المسلمين دا يك متحدين

Wahdatul muslim dayak وحدةالمسلم دا يك

Wahdatul muslim dayak
Adalah ormas islam yang berarti
Ikatan keluarga besar muslim dayak
Dibentuk
Untuk membentengi umat islam dari musuh yg Mengatas namakan dayak dan menyatakan bahwa dayak juga muslim

Minggu, 01 Juli 2018

fenomena islam nusantara

https://youtu.be/_ftzEGhsuqw

Minggu, 24 Juni 2018

Muslim di tps

https://youtu.be/HNs3wxELTNY

Sabtu, 23 Juni 2018

Guru asri wafat

https://darulaminsampit.wordpress.com/2018/06/23/guru-asri-wafat/

Jumat, 22 Juni 2018

Rokok

https://youtu.be/C7MozCXLDKY

Senin, 11 Juni 2018

Ahmad ya habibi

https://youtu.be/-zWYkfRwWnE

Qomarun versi nissa sabyan

https://youtu.be/nJYUPYIPK1I

Sabtu, 09 Juni 2018

Sahuuuur..

https://youtu.be/MqDgDd-Z1lA

Kamis, 07 Juni 2018

Tips buat jomblo

https://youtu.be/XC26lVxvt9s

Lagu #2019 GANTI PRESIDEN

https://youtu.be/Z6t6bdN0AME

Rabu, 06 Juni 2018

Sunnah di hari raya

https://youtu.be/7apvYQ9iMvo

Dalam sunnah ada hikmah

https://youtu.be/ZSc74aK9AN0

syair gokil. Jagalah istri

https://youtu.be/3gb5tlzn1tM

Aluminium

https://youtu.be/W12QW5YfWnk

Kematian

https://youtu.be/e2xfKn3Pe88

Jiwaku larut dalam iramanya

https://youtu.be/Yr5FnpN8dAM

Selasa, 05 Juni 2018

Senin, 04 Juni 2018

Rassa sayange

https://youtu.be/xLw8mO8ttS8

Ibu

https://youtu.be/SLFoX1tJJI8

Minggu, 03 Juni 2018

Petugas medis ditembak sniper israel

https://youtu.be/zQTaB6GQqv0

Aksi sikembar

https://youtu.be/fnr5vesN6IM

Karena dirimu berharga

https://youtu.be/-AivNPTbfGo

Sabtu, 02 Juni 2018

Aku kamu dan kehendaknya

https://youtu.be/W1780OaEjVI

Jumat, 25 Mei 2018

Anak durhaka

Kisah Nyata : 
ALLAH BAYAR SECARA TUNAI 
(Wajib baca)

Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata)

1 hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo, 
Seorang sahabat meminta bantuan,
Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin,

Saya belikan kain sarung, 
Beli roti, 
Dll, 
Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal, 
Tak usah saya sebut namanya,

Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, 
Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya,
.
"Ye...
Ye...
Anak aku datang, 
Anak aku datang, 
Senangnya anak aku datang..."

Saya tak mengenal beliau siapa, 
Ibu itu memeluk saya, 
Dia cium saya,

0rang tua itu berkata...

"Nak...
Kenapa tinggalkan ibu disini nak, 
Ibu mau pulang...
Ibu rindu rumah kita..."

Saya waktu itu...
Hampir tak bisa berkata-kata, 
Ya Allah...
Saya coba mengucapkan kata...

"Bu..."

Saya pegang tanganya, 
Saya lihat mukanya, 
Dia bilang...

"Sampai hati nak, 
Kau tak mengaku aku ini ibu kau..."

Bisa saya bayangkan, 
Bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya, 
Saya coba berpura-pura, 
Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...

"Bu...
Maafkan saya ya..."

Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi, 
Saya ambil roti, dl
Dan saya suapkan ke mulutnya,
Tak terasa menetes air mata dipipi,

Mencoba bayangkan, 
Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, 
Bila kita anaknya, 
Mengambilkan sepotong roti,
Kita suapkan kemulutnya, 
Bagaimana perasaan beliau ? 
Bagaimana perasan kita ?

Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi, 
Dia pegang tangan saya, 
Subhana Allah...
Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yang begitu rindu kepada anaknya,

Saat saya hendak pulang, 
Dia pegang kaki saya sambil berkata...

"Nak...
Jangan tinggalkan ibu nak, 
Ibu mau balik, 
Ibu mau pulang..."

Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ,
Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang,
Yang paling besar bergelar Tan Sri, 
0rangnya memang kaya, 
Punya nama besar, 
Dan hebat orangnya,

Waktu saya izin pulang, 
Dia pegang baju saya, 
Dia bilang mau ikut saya pulang, 
Saya bilang 
"Di mobil ada banyak barang", 
"Tak apa kata ibu itu, 
Saya duduk sama barang-barang, 
Itu"...

Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja,

Pulang ke rumah saya, 
Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang, 
Saya baca doa, sl
Saya tengok air mata beliau jatuh,
Selesai doa saya salami beliau, 
Saya cium tangannya, 
Saya bilang...

"Bu...Maafkan saya ya..."

Waktu itu, 
Saya tak membayangkan,
Kalau ibu saya sudah meninggal, 
Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, 
Sebab dia rindu pada anak-anaknya,

Di hari ketiga di rumah saya, 
Waktu Sholat Isya', 
Selesai doa saya salami beliau, 
Dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, 
Dia salam,

Saya bilang...

"Bu...
Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?, 
2 hari yang lalu ibu salam, 
Ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya,
Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?"

Dia bilang...

"Ustaz...
Kau bukan anak saya kan..."

Subhanaallah...
Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustaz",
Saya bilang...

"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? 
Saya anak ibu..."

Dia berkata...

"Bukan...
Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, 
Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, 
Kalau anak saya dia tak akan suap saya makan..."

Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini, 
Spontan saya pegang dia, 
Saya peluk dia, 
Saya menangis, 
Saya bilang...

"Bu... 
Walaupun bukan ibu saya,
Tapi saya sayang ibu seperti ibu saya..."

Saya pegang tangan ibu ini...
Walaupun bukan ibu saya,
Tapi saya tahu hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya, 
Waktu itu saya pandang wajahnya, 
Saya bilang...

"Bu...
Walaupun ibu saya telah tiada, 
Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, 
Ibu duduklah di sini..."

Saat makan, 
Saya suapkan nasi ke mulutnya, 
Dia muntahkan balik makan dari mulutnya,

Saya tanya...

"Kenapa bu ?"

Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, 
Saya angkat dia, 
Panggil ambulan antar ke rumah sakit,

Waktu di RS, 
Saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, 
Dia pegang tangan saya dia berkata...

"Ustaz...
Kalau saya mati, 
Tolong jangan beritahu sorang pun anak saya, 
Kalau saya sudah mati, 
Jangan beritahu mereka di mana makam saya, 
Kalau mereka tahu di mana kubur saya, 
Jangan izinkan dia pegang batu nisan saya..."

Saya pegang beliau saya berkata...

"Bu...
Jangan ngomong seperti itu, 
Bu..."

Isteri saya menangis di sebelah, 
Anak saya menangis di sebelah memegang dia, 
Kami pegang dia...

"Bu...
Jangan ngomong seperti itu, 
Bu..."

Dia geleng kepala, 
Rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, 
Akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu,

Dia meninggal dalam pelukan saya, 
Saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh,

Sahabat, 
Bila kita masih ada ibu,
Tolonglah taat pada ibu kita, 
Jangan durhaka pada ibu kita, 
Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo, 
Saat ibu kita sakit kita jaga dia, 
Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita...

Sahabat-sahabat coba tanya ibu kita...

"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu ? 
Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?"

Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian...
Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, 
Karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita...

Sahabat-sahabat semua... 
Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, 
Anak dia terus telefon saya...

Apa anaknya bilang pada saya...

"Saya akan bawa anda ke pengadilan, 
Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo"...

3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, 
Dia tak pergi lihat, 
Sebab itu ibunya rindu,
Hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya...

Akhirnya saya tunggu, 
Tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih,
Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan, 
Selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya,

Menangis dalam masjid, 
0rang dalam masjid heran, 
Ada apa ini, 
Saya tanya pada dia...

"Pak, 
Ada apa ini ? 
Ada masalah apa...?"

Dia berkata dalam keadaan menangis...

"Ustaz...
Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustaz ? 
Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"...

Saya bilang...

"Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu ?"...

Dia bilang...

"Tolonglah ustaz...
Saya mau jumpa ibu saya ustaz, 
Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz saat itu... 
Saya sekarang ini sudah bangkrut ustaz, 
Isteri saya mati kecelakaan, 
Rumah disita bank, 
Mobil mewah saya semua dah disita bank, 
Tinggal 1 saja, 
Motor tua itu..."

Saya berkata...

"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, 
Tapi dengan 1 syarat, 
Kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu..."

Sampai di pemakaman, 
Tak sempat saya turun dari mobil, 
Dia turun duluan, 
Saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, 
Mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, 
Sambil memanggil-manggil...

"Ibu... 
Ibuuu... 
Ibuuuuu..."

Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, 
Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...

Allahu Akbarrr...

Mengucap panjang saya... 
Allah SWT tunjukkan kepada saya, 
Dikehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya,

Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana, 
Ambillah iktiar dari kisah di atas,.

"Dan apabila mata ibumu sudah tertutup,
Maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah SWT. 
Yaitu *Doa* seorang ibu"

Sekarang anda mempunyai 2 pilihan,
1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca,
2. Menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan Inysa Allah mendapat pahala,

Silahkan Di Share Ya...
Semoga yang Share Akan Ditambahkan Rezekinya, 
Dan Diangkat Penyakitnya...
Aamiin

Minggu, 20 Mei 2018

Edukasi LPG yg direkomendasi

https://youtu.be/F5ETDkZh8RM

Edisi ramadhan karim 1439H

https://youtu.be/Yf8hdlTO7_Q

#2019 GANTI PRESIDEN. Versi lagu

https://youtu.be/N_y6y_RZckg

Edisi dagelan ramadhan 1439 H

*HAL - HAL YG SEPELE BERIKUT INI TERNYATA BUKAN HANYA MENGHILANGKAN PAHALA PUASA TETAPI JUGA BISA MEMBATALKAN PUASA KALAU KITA TIDAK HATI-HATI:*

*1. MENYENTUH*
*2. MENYIKAT GIGI*
*3. TERIAK*
*4. LARI*
*5. DUDUK*
*6. DIAM*

BERIKUT INI PENJELASANNYA :

*1. MENYENTUH*

Menyentuh2 gelas berisi air kemudian kita bawa ke kolong tempat tidur dan meminumnya, itu, dapat membatalkan puasa.

*2. SIKAT GIGI*

Sikat gigi bisa membatalkan puasa jika kumurnya pakai es kelapa muda sampek habis 2 gelas.

*3. TERIAK*

Teriak2 manggil tukang bakso, kemudian makan bakso juga bisa membatalkan puasa.

*4. LARI*

Lari sekencang2nya ngejar copet hingga lelah dan kehausan
kemudian minum es oyen, itu bisa membatalkan puasa, apalagi lupa bawa uang kemudian jambak2an sama yg jual.

*5. DUDUK-DUDUK*

Duduk-duduk sambil ngopi godain penjual nasi pecel

*6. DIAM*

Diam2 nyobain kue lebaran sampek habis 2 piring...

Hindari dan jauhi sifat itu ya..

Aktor teroris

Adil Pradoto:

Diawali dari pasangan suami istri Sang ayah bernama Dita dan istrinya bernama Puji Kuswanti menerima telpon dari orang yang tidak dikenal meminta tolong agar mengambil titipan paket di suatu tempat. Dengan sebagian sudah dibayar melalui di transfer beberapa juta dan sisanya di janjikan dibayarkan kalau paket barang sudah diterima. Sang penelpon meminta agar anak-anaknya dan seluruh keluarganya diminta pembagian tugas untuk membantu mengantarkan barang-barang paket tersebut. Dan sang penelpon meminta agar disuruh cepat barang-barang itu diserahkan karena sudah ditunggu.

Maka setelah barang-barang paket itu dibawa Dita mengemudikan mobil Toyota Avansa, menurunkan istrinya Puji Kuswanti dan dua putri mereka -- Fadila Sari , 12 tahun dan Pamela Rizkita, 9 tahun -- di GKI Wonokromo Diponegoro. Lalu sang ibu menggunakan motor menuju alamat gereja yang dutuju dengan keadaan seperti tergesa-gesa membawa motornya dan sudah sampai masuk di depan gereja.. Maka "Team Teroris" dari jauh meledakkan tas paket  yang sedang digendong oleh seorang ibu dan kedua anaknya melalui remore control. Dan seketika itu juga ledakan bom telah menewaskan dirinya dan kedua putrinya serta orang-orang disekitar yang tak dikenalnya.

Hampir bersamaan, dua anak laki-laki mereka -- Yusuf, 18 tahun dan Alif, 16 tahun -- berboncengan dengan sepeda motor, dengan memangku tas juga mereka taunya membawa titipan barang paket bergegas membelok di tikungan perempatan jalan dan disanalah dua anak laki-laki itu di ledakkan paketnya yang ternyata berisi bom tepat di halaman Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Dan Dita sendiri suaminya membawa mobil Toyota Avansa dengan berniat mau mengantarkan barang paket satu lagi yang ternyata berisikan bom. Dan bom itu juga diledakkan dari jauh dengan remote control-dan mengguncang gereja Pantekosta di Jalan Arjuna.

Dita, istri dan keempat anak mereka tewas. Orang-orang yang tak menyangka jika keluarga ini sebenarnya juga korban dari kebidaban Teroris itu. Yang lebih memperihatinkan media dan pihak Kepolisian yang langsung memvonisnya sebagai pelaku Teroris..

Sungguh biadab dan sungguh banci..! Menggunakan satu keluarga sebagai umpan aksi teror bom. Jika mereka benar-benar kelompok radikal mengapa tidak mereka sendiri saja yang berani maju untuk mati sebagai aksi bom bunuh diri. Bukan dengan cara-cara yang pengecut dengan lempar batu sembunyi tangan..
Kelompok biadab apa ini..?
[17/5 10.54] Adil Pradoto: Oleh : Aslam al Atsary
Mantan Anggota BAIS (Badan Intelijen Strategis)

Bismillah,
Berikan waktu untuk saya membuka diri dalam rangka ingin meluruskan isue dan pandangan masyarakat yang sudah jungkir balik terhadap kejadian aksi-aksi teror dimulai dari kerusuhan dan pembunuhan di Rutan Mako Brimob hingga bom di Surabaya yang terakhir ini. Dengan tetap menjaga rahasia sandi Corps Imtelijen.

Saya hamya ingin menceritakan sewakru masih aktif di BAIS (Badan Intelijen Strategis) milik TNI saya bergabung dan direkrut sebagai TBO (Team /Tenaga Bantuan Operasi). Hal itu telah menambah saya ilmu dan wawasan tentang seluk beluk intelijen. 
Saya bergabung karena diminta bantuannya di dalam tugas dan misi khusus menghadapi kelompok-kelompok yang teridentifikasi Separatisme. Ini sifatnya rahasia selama beberapa tahun.

Semua kita bekerja dan bertugas sesuai dengan data informasi dan aplikasi harus akurat dan benar-benar falid. Dari mulai penangkapan dan sampai "endingnya" saya pernah mengalami semua. Dan itu adalah tugas negara, yang mungkin apabila dilakukan oleh pihak TNI saja mungkin TNI akan terkena pelanggaran HAM. Sehingga didalam tugas kita yang menjalanlan operasi tsb sampai selesai. Kita dalam menjalankan tugas saat move bisa cepat tepat sesuai sasaran dan sesuai dengan misi, tujuan sekenario.

Didalam dunia intelijen kita biasa mendapatkan data dan informasi yang harus akurat dan kredibel terhadap kejadian yang akan terjadi atau belum terjadi. Memang tugas Intelijen diantaranya adalah mempra-kondisikan. Membuat batu lemparan-lemparan ke belakang supaya terlihat dan muncul apa yang terjadi nanti.

Misalnya masalah teror-teror bom besar yang terjadi beberapa waktu tahun yang lalu di indonesia. Masyarakat kita akan mudah sekali termakan berita maka terbentuklah "Allegations of opinion" tuduhan hanya berdasarkan opini. Karena sudah terbiasa termakan berita yang dibuat walaupun itu bersumber dari lembaga institusi negara sekalpun kita tidak boleh langsung mempercayai sepenuhnya. Kami Inteliijen lebih independen dalam hal ini. Sebenarnya kamipun sudah mendapatkan informasinya. Kami pihak Intelijen mendapat informasi bahwa "Team x" akan turunkan "calon pengantin" untuk "action". Istilah Team x dibuat oleh kelompok itu sendiri dan itu bukan merupakan bagian dari institusi corps Intelijen kami dan tidak ada hubungan struktural dengan BIN atau BAIS. Jadi mereka diluar struktural dan pengawasan Badan Intelijen Nasional.
Dan sebetulnya istilah "Calon Pengantin" juga adalah istilah yang di buat-buat oleh intelijen dari Team x itu sendiri yang sengaja dibuat terhadap calon korban "si teroris" yang sudah di siapkan.

Keberadaannya kami akui ada kelompok ini yang bermain yang menamakan dirinya "Team x". Dan kita tidak akan pernah bisa untuk bertemu dan mengetahui siapa saja tokoh dan aktor dibalik itu dan penghimpun dana didalam Team x itu. Yang jelas merupakan konspirasi dengan pihak asing. Biasanya Team x akan turunkan "calon pengantin" nya tepat pada waktu yang tepat biasanya berhubungan kondisi politik dalam negeri atau kondisi yang terjadi di luar negeri. Terjadinya aksi Teror bom pasti ada tujuannya supaya memunculkan stigma dan opini di masyarakat. Aksi bom bunuh diri pasti ada misi tujuan besar dibalik itu dan bukan karena alasan murahan yaitu hanya sebatas "balas dendam", bukan!

Aksi Teror bom bunuh diri akan dimunculkan pasti selalu bersamaan dengan saat negara dalam situasi kondisi tertentu. Atau ada misi campur tangan pihak asing yang memiliki kepentingan di dalam negeri di Indonesia ini. Maka diambilah keputusan dengan pertimbangan alasan yang biasanya mengarah kepada dua alasan :
Pertama, agar dibuat stigma negatif kepada simbol-simbol keagamaan atau golongan tertentu yang sekiranya akan mengganggu.
Kedua, pengalihan isue atau pengalihan fakta agar mereka lupa, terpecah dan tidak fokus lagi dengan masalah yang sebenarnya lebih penting dan lebih utama tujuan mereka.

Maka ini saya bukan ada maksud membocorkan tapi karena saya paham. Saya hanya mantan yang pernah bergabung didalam Corps Badan Intelijen Strategis. Karena penghimpunan informasi data merupakan rangkaian tugas struktural Intelijen.

Saya hanya ingin meluruskan image masyarakat bahwa selama ini yang masyarakat mengira aksi-aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh para pelaku bom bunuh diri adalah dari niat dan rencana mereka sendiri para pelakunya? Itulah opini yang telah berhasil dikembangkan ditengah masyarakat. Padahal  sebenarnya tidak..! Apakah masyarakat lupa bahwa semua kejadian-kejadian teror bom besar pasti melibatkan Intelijen asing. Sebenarnya hakikatnya para pelaku bom bunuh diri yang dicap "teroris" itu mereka juga adalah Korban yang di umpankan saja. Saya buka ini semua supaya masyarakat kita terbiasa berpikir secara cerdas dan kontruktif tidak hanya polos mengikuti apa kata berita saja. Supaya di publik muncul stigma, ketakutan dan pengalihan.

Perlu saya jelaskan disini tugas intelijen kita hanya mencari dan mengolah data informasi sebelum peristiwa peledakan terjadi. Maka kita sudah mendapatkan informasi sebelum aksi terjadi, bahwa nanti pada hari H jam J akan terjadi peledakan bom pada hari H dan jam J di lokasi titik poin mana itu sudah ditentukan dan dibuat sekenarionya. Dari mulai Siapa yg dijadikan pelaku atau calon pengantin (yg bakal nanti tertuduh teroris). Itu sudah disiapkan dengan matang. Sehingga kira-kira berapa banyak jumlah korban, dan isue apa nanti yg akan dimunculkan.. Itu semua sudah di design dirancang dan direncanakan secara matang.. 

Kami pihak intelijen biasa memberikan istilah aksi-aksi bom di tanah air dengan istilah "Aksi Jilid 1" yaitu Bom bali 1. Kemudian "Aksi Jilid 2" yaitu Bom Kuningan. Aksi Jilid 3 yaitu Bom Mariot dan seteruanya.. Dan aksi bom di Surabaya kemarin saya sudah tidak mengikuti lagi itu "Aksi Jilid" yang ke berapa lagi. Karena saya sudah tidak aktif lagi.

Saya dan pihak intelijen hanya mengetahui bahwa yg merencanakan, menseting semua dari mulai merekrut dan action dan membiayai aksi dilapangan adalah ada suatu kelompok Profesional yang terlatih yang kita namakan "Team x" tersebut. Kelompok inilah yang selama ini mendanai aksi-aksi teror bom besar di Indonesia dan memiliki dana yang besar. Kelompok ini berpusat di luar dan telah buka cabang dibentuk di Indonesia. Dibentuk secara rahasia biasanya ini berkonspirasi dengan intelijen asing. Kelompok ini dalam data file di beri nama "team x" dan aksi pendanaan dilakukan oleh "mr. x". Semuanya satu paket sampai telur itu pecah (istilah sandi) telur itu pecah maksudnya berhasil..

Pihak intelijen sebenarnya mengetahui bahwa hampir mayoritas aksi-aksi teror bom yg besar yang terjadi di Indonesia itu bukan dari inisiatif para pelakunya sendiri. Tapi memang pelakunya di rekryt oleh Team x dari orang-orang bekas atau mantan yg terduga teroris sebelumnya. Kadang "Team x" ambil dari istri atau anak-anaknya atau keluarganya pelaku terduga teroris supaya nanti agar mudah di opinikan di publik bahwa ada benang merah dengan jaringan tertentu. Ini bagi orang-orang aktifis atau keluarganya yang pernah terlibat jaringan terduga teroris.

Adapun Team x ini juga biasa melakukan merekrutan dengan saling bertatap muka dari kalangan orang masyarakat awam yang tidak memiliki hubungan kasus teroris. Pertemuan itu biasanya Team x memberi nama "Pengajian". Yaitu mereka sengaja dikumpulkan oleh Team x ini untuk direkrut dan di motivasi dengan di cuci otaknya kemudian diberi tambahan untuk menonton video dokumentasi tentang penindasan dan penganiayaan terhadap kaum muslimin dibelahan negara lain. Sehingga orang yang masih awam akan marah, semangat dan muncul keberaniannya untuk membalas dendam. Memang "penataran" seperti ini diupayakan supaya berhasil dijadikan sebagai "calon pengantin".
Team x dari jauh akan selalu mengarahkan dan memantau para calon pengantin ini demi memuluskan "action"nya.

Ada juga Team x melakukan dengan cara memasukkan atau menyusupkan bahan peledak Bom yang dikiranya adalah barang dagangan yang harus diambilnya dan diantar dimana bom itu telah ditaro didalam barang tsb. Dan disuruh minta diantarkan ke alamat yang bersangkutan. Cara ini memang lebih sadis dari pada cara-cara pengrekrutan. Sebab bila sistem pengrekrutan si calon teroris (calon korban) sudah melakukan hubungan komunikasi dengan Team x. Tapi sistem dengan menyusupkan bom diam-diam ke dalam tas calon korban itu tidak perlunya adanya komunikasi atau pendekatan lebih lanjut atau saling mengenal pernah bertatap muka. Bom yang dimasukkan tas biasanya sudah kendalikan dengan remote control dari jarak jauh. Cara seperti ini memang pekerjaannya Team x tersebut supaya disiapkan segalanya kepada mereka yg akan nanti tertuduh dijadikan sebagai "calon teroris itu". Padahal mereka juga adalah sama-sama korban.
Program ini semua sebenarnya hanya bertujuan supaya muncul image, isue dan stigma negatif terhadap kondisi apa yang sekarang terjadi dalam negeri ini.

Informasi Ini semua kita didapatkan dari mantan anggota "Team x" itu sendiri yang tidak bisa ditemui secara langsung. Dan saya dapat bercerita seperti ini karena ada pengalaman dan data yang dihimpun selama gabung di Intelijen.
Orang-orang di "Team x" atau "mr. x" itu bukan lah dari orang Intelijen atau BIN dan bukan pula dari kalangan salah satu kelompok Islam radikal. Walaupun memang benar ada orang-orang dari kelompok radikal atau "Khowarij" yang tertangkap. Tetapi bukanlah dari mereka perencana dan dalang semua ini. Mereka hanya sebagai "obyek" untuk penguat terhadap aksi tindakan teror bom selama ini. Tapi Team x ini kita akui ada eksistensinya. Sampai saat inipun kita pihak intelijen tidak bisa mengetahui secara pasti siapa person orang dan tokohnya yg terlibat di dalam "team x" itu yang telah membuka cabang di Indonesia ini. Yang pasti jelas melibatkan konspirasi pihak asing yang memiliki kepentingan terhadap negeri ini. Pihak istana atau kepresidenan juga tidak akan mengetahui gerakan kelompok ini walaupun kelompok ini merupakan dalang dari semua aksi teror bom selama ini. Aksi teror ini justeru akan memberikan keuntungan yang besar dan secara tidak langsung membatu rezim yang sedang berkuasa saat ini. Nah itulah tugas intelijen. Yang jelas memang tujuannya adalah :
1. Membiaskan fakta yang sedang terjadi di dalam negri.
2. Pengalihan fakta terhadap kondisi politik dalam negeri agar berkurang.
3. Membuat kecurigaan antar umat beragama bahkan kecurigaan dan ketakutan terhadap sesama seagama.
4. Mempertahankan stigama bahwa Islam radikal adalah kelompok yang tidak menginginkan memisahkan antara urusan politik dengan urusan agama.
Hati-hati dan tetap Waspada dengan kelompok "Team x" ini. Mereka tidak mengenal waktu dan tempat  mereka akan terus selalu bekerja mencari korban-korban yang bakal dijadikan umpan "supaya diberi gelar "Teroris" nantinya. Dan mereka bekerja secara silent, secret dan closed (tertutup).
Sekian..

Salam - Selamat berpuasa.

Sabtu, 05 Mei 2018

Senin, 30 April 2018

Minggu, 29 April 2018

Islam dimata kafir

https://youtu.be/iHXAYK66R9A

Malam nisfu sya'ban

https://youtu.be/o-NNa3X1VIg

Sabtu, 28 April 2018

Rabu, 25 April 2018

Pembasmi kemiskinan

https://youtu.be/xfs_dwaz3zU

Amalan murah rezeki

https://youtu.be/Mru0OdhMJr0

Sayang istri

https://youtu.be/nwLvo3oW9U8

Hakikat bahagia adalah syukur

https://youtu.be/tO4JDxLLfyw

Emansipasi, feminisme, dan kapitalis

_komunitasmuslimahkece__ 🌻

Salah Kaprah Perjuangan Politis Feminis
Oleh: Juanmartin, S.Si.,M.Kes

Salah satu prestasi yang berhasil diciptakan kapitalisme global di negeri-negeri kaum muslimin saat ini adalah marjinalisasi perempuan yang terjadi nyaris di segala lini kehidupan.

Ironisnya, feminis kerap menyalahkan Islam ketika hendak membahas penderitaan yang dialami kaum perempuan. Logika sesat menyesatkan dan berpijak pada fakta yang tidak shohih, menjadikan kaum feminis secara serampangan mengarahkan jari telunjuknya pada Islam.

Dalam membahas perempuan dan masalahnya, kaum feminisme kerap berpijak pada teori bahwa "hanya perempuan yang paham masalah perempuan”.

Hal tersebut seolah menjadi justifikasi untuk berupaya menyelesaikan masalah dan mewujudkan hak-hak perempuan melalui mekanisme sistem politik dalam bingkai demokrasi.

Pembahasan mengenai partisipasi perempuan di ranah publik pada akhirnya mengerucut pada keterlibatan kaum perempuan di parlemen, lembaga tinggi negara, maupun partai politik.

Walhasil, keterwakilan perempuan di parlemen senantiasa ditempatkan sebagai isu krusial, sebab kuota 30 persen bagi perempuan di parlemen pada faktanya mengalami penurunan.

Apakah benar Islam adalah biang kerok diskriminasi yang menimpa perempuan? Apakah sistem politik yang ada saat ini layak untuk dijadikan sebagai medan perjuangan kaum perempuan di sektor publik?

*Sekularisme, kultur sesat politik perempuan*

Kesalahan logika kaum feminisme sebenarnya telah nyata dari sisi asasnya. Ketika manusia diberi wewenang untuk mengatur kehidupannya sendiri, maka solusi yang dihasilkan lahir berdasarkan kecenderungan perasaan belaka.

Akibatnya, kaum feminis kerap mempersoalkan masalah dengan menonjolkan sensitivitas feminisme. Sebagai contoh masalah waris, masa iddah, hijab, poligami dan beberapa syari’at Islam yang dianggap memarjinalkan kaum perempuan.

Feminisme kerap mempermasalahkan kebijakan yang bias gender, meski pada dasarnya berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh negara sama sekali bukan dalam kerangka hendak memperdebatkan apakah kebijakan tersebut bias gender ataukah tidak.

Tidak juga dalam kerangka ego masing-masing jenis kelamin saat membuat aturan. Sebab jelas bukan itu letak permasalahannya. Pada dasarnya pengusung ide feminisme berbicara dalam kerangka pikir sekularisme liberal yang memisahkan agama dari kehidupan serta menjamin kebebasan manusia tanpa batas. 

Ketertindasan yang dialami kaum perempuan saat ini telah membangkitkan perjuangan untuk menyelematkan kaum ini dari ketertindasan. Hanya saja, dasar pemikiran yang salah telah merabunkan pejuang feminisme dalam mengidentifikasi akar masalah ketertindasan perempuan.

Feminisme fokus pada isu gender dan derivatnya, padahal sejatinya perbedaan jenis kelamin bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan. Alhasil, perjuangan politik perempuan pun disibukkan pada perkara “akibat” dan tak pernah sama sekali menyentuh pada sebab.

Dengan demikian, perjuangan perempuan di bawah payung sekularisme tak akan pernah menghasilkan solusi apapun.

Selama sekularisme menjadi paradigma dasar yang melandasi kerangka konsep pergerakan feminisme, maka perempuan tetap saja akan mengalami diskriminasi dan ketertindasan, termarjinalkan di segala lini. Sebagaimana terjadi pada masyarakat saat ini.

Peran domestik perempuan yang melulu membahas dapur-sumur-kasur, telah menggulirkan wacana emansipasi perempuan yang berpendapat bahwa tempat berkiprah perempuan tak hanya berkutat pada persoalan rumahtangga dan keluarga.

Lebih dari itu adalah, bagaimana perempuan mampu berperan di sektor publik tanpa diskriminasi. Hingga saat ini, Partisipasi perempuan di ranah publik terus menjadi isu krusial.

Marjinalisasi yang di alami kaum perempuan di berbagai sektor telah memantik bangkitnya perjuangan kaum feminisme dalam memperoleh hak-haknya. Sensitifitas feminisme, isu kesetaraan dan penetapan kebijakan yang tidak bias gender adalah segelintir isu yang terus digulirkan, melengkapi perjuangan kaum feminisme.

Tokoh dunia, para petinggi negara hingga tokoh perempuan kerap mengangkat isu pemberdayaan perempuan nyaris di setiap pertemuan.

Di tengah masifnya kampanye pemberdayaan perempuan di sektor publik, masyarakat justru mendapati fakta menyedihkan akibat bablasnya kaum perempuan berkiprah di ranah publik.

Anggapan sebagai masyarakat kelas dua telah mendorong naluri superior perempuan untuk berdikari, dan merdeka dari penindasan kaum lelaki. Di tambah lagi kemandirian ekonomi yang telah dimiliki kerap memicu gejolak dalam rumahtangga.

Akibat dari semua itu adalah guncangnya Institusi keluarga, pendidikan anak yang kian terbengkalai, pengasuhan anak terabaikan, tingginya angka perceraian dan beragam masalah rumah-tangga lainnya.

Logika feminisme yang menganggap bahwa masuknya perempuan ke ranah politik praktis adalah solusi, ternyata justru menuai masalah.

Faktanya, meski beberapa tokoh perempuan telah menduduki posisi strategis di tampuk pemerintahan, permasalahan perempuan sama sekali tak menunjukkan penurunan.

Angka KDRT tetap tinggi, pelecehan seksual mengalami peningkatan, kekerasan seksual pun meningkat, anehnya Islam di anggap sebagai biang kerok atas permasalahan yang menimpa perempuan.

Rentetan masalah yang muncul saat kaum perempuan terjun ke ranah politik saat ini, pada akhirnya membuat masyarakat mulai mempertanyakan arah perjuangan politik perempuan.

sumber; Group Whatsapp Share Kajian Muslimah

Mari BERGABUNG di Telegram CHANNEL MUSLIMAH https://t.me/komunitasmuslimah

Khilafah dan imam mahdi

https://youtu.be/Hasok9Scdqo

Sejarah emas khilafah

Yg terlupakan dalam sejarah emas Umat Islam...

*Walisongo Adalah Utusan Khalifah Utsmaniyah*

Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Kondisi ini tidak lepas dari peranan para ulama yang disebut sebagai Walisongo (sembilan wali). Sedikit orang yang mengetahui siapa sebenarnya Walisongo dan berasal dari mana kah mereka.

Sebuah kitab bernama Kanzul Hum karya Ibnu Bathutah yang sekarang disimpan di museum Istana Turki di Istanbul menyebutkan bahwa Walisongo datang ke Indonesia atas perintah Sultan Muhammad I untuk menyebarkan agama Islam.

Pada tahun 1404 M (808 H) Sultan mengirim surat kepada para pembesar Afrika Utara dan Timur Tengah dengan maksud untuk meminta sejumlah ulama agar diberangkatkan ke pulau Jawa. Para ulama yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kemampuan dalam segala bidang agar nantinya akan memudahkan proses penyebaran Islam.

Dengan keterangan di dalam kitab tersebut kita menjadi tahu bahwa sebenarnya Walisongo adalah para ulama yang sengaja diutus Sultan pada masa kekhalifahan Utsmani. Saat itu terdapat 6 angkatan keberangkatan yang masing-masing terdiri dari sembilan orang. Jadi jumlah sebenarnya bukan sembilan ulama tetapi jauh lebih banyak.

Angkatan satu dipimpin oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim asal Turki yang berangkat pada tahun 1400an. Beliau adalah ulama yang memiliki keahlian dalam bidang politik dan sistem pengairan. Dengan berbekal keahlian tersebut maka beliau menjadi peletak dasar berdirinya kesultanan di pulau Jawa dan juga berhasil memajukan pertanian di pulau ini.

Angkatan pertama ini juga terdiri dari dua orang ulama yang berasal dari Palestina yaitu Maulana Hasanuddin dan Sultan Aliudin. Dua orang ulama ini berdakwah di Banten dan mendirikan kesultanan Banten. Maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Banten yang merupakan keturunan dari Sultan Hasanuddin memiliki hubungan secara biologis dengan rakyat Palestina.

Selain itu ada Syekh Ja'far Shadiq yang diberi julukan sebagai Sunan Kudus dan Syarif Hidayatullah yang disebut sebagai Sunan Gunung Jati. Kedua ulama ini juga berasal dari Palestina. Dalam proses dakwah beliau, Sunan Kudus membangun sebuah kota di Jawa Tengah yang kemudian disebut kota Kudus. Nama kota tersebut berasal dari kata Al Quds (Jerusalem).

Masyarakat Nusantara pertama kali mengenal Islam pada abad 7 Masehi atau abad 1 Hijriah. Pengaruh Islam sangat besar pada situasi politik saat itu. Dengan semakin berkembangnya ajaran Islam di Nusantara ketika itu, maka bermunculan lah berbagai kerajaan dan kesultanan Islam seperti Kesultanan Peureulak, Samudera Pasai, Aceh Darussalam, Palembang, Ternate, Tidore, Bacan (Maluku), Pontianak, Bulungan, Tanjungpura, Mempawah, Kutai, Sambas, Banjar, Pasir, dan Sintang.

Sedangkan kesultanan yang berdiri di Jawa di antaranya adalah Demak, Pajang, Cirebon, dan Banten. Di Sulawesi, syariat Islam diterapkan dalam institusi kerajaan Gowa Tallo, Bone, Wajo, Soppeng dan Luwu. Di Daerah Nusa Tenggara hukum Islam diterapkan dalam kesultanan Bima.

*Perjalanan Dakwah Wali Songo*

Sebelum tiba di tanah Jawa, pada umumnya para ulama ini singgah terlebih dahulu di Pasai. Penguasa Samudera Pasai yang hidup pada tahun 1349-1406 Masehi, Sultan Zainal Abidin Bahiyan Syah adalah orang yang mengantarkan Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq ke Tanah Jawa.

Sejak tahun 1463 Masehi semakin banyak ulama Jawa yang menggantikan ulama yang telah wafat atau berhijrah ke tempat lain. Para ulama pengganti tersebut di antaranya:

- Raden Paku (Sunan Giri)

Beliau adalah putra Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu yang merupakan putri dari Prabu Menak Sembuyu Raja Blambangan.

- Raden Said (Sunan Kalijaga)

Beliau adalah putra Bupati Tuban, Adipati Wilatikta atau disebut juga Raden Sahur. Berdasarkan sejarah masyarakat Cirebon, julukan Kalijaga berasal dari nama salah satu desa di Cirebon bernama Kalijaga. Saat Raden Said bermukim di desa tersebut, beliau sering berdiam diri dengan berendam di kali (jaga kali).

- Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)

Beliau adalah putra dari Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila. Nama Bonang berasal dari nama sebuah desa di Rembang.

- Raden Qasim Dua (Sunan Drajad)

Seperti halnya Sunan Bonang, beliau juga adalah putra Sunan Ampel. Dengan demikian Sunan Drajad adalah saudara dari Sunan Bonang.

Para ulama diberi gelar Raden yang berasal dari kata Rahadian dan berarti Tuanku, maka dapat disimpulkan bahwa saat itu dakwah Islam telah berjalan dengan baik dan mendapat kehormatan dari kalangan pembesar Kerajaan Majapahit.

*Para Ulama Penyebar Agama Islam Di Nusantara*

Wali Songo Angkatan Ke-1, tahun 1404 M/808 H. Terdiri dari:

1. Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli mengatur negara.
2. Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan.
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir.
4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko.
5. Maulana Malik Isro’il, dari Turki, ahli mengatur negara.
6. Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran), ahli pengobatan.
7. Maulana Hasanudin, dari Palestina.
8. Maulana Aliyudin, dari Palestina.
9. Syekh Subakir, dari Iran, Ahli ruqyah.

Wali Songo Angkatan ke-2, tahun 1436 M, terdiri dari :

1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
2. Maulana Ishaq, asal Samarqand, Rusia Selatan
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, asal Mesir
4. Maulana Muhammad Al-Maghrabi, asal Maroko
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
7. Maulana Hasanuddin, asal Palestina
8. Maulana 'Aliyuddin, asal Palestina
9. Syekh Subakir, asal Persia Iran.

Wali Songo Angkatan ke-3, 1463 M, terdiri dari:

1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
2. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, asal Mesir
4. Maulana Muhammad Al-Maghrabi, asal Maroko
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

Wali Songo Angkatan ke-4,1473 M, terdiri dari :

1. Sunan Ampel, asal Champa, Muangthai Selatan
2. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Sunan Gunung Jati, asal Palestina
7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

Wali Songo Angkatan ke-5,1478 M, terdiri dari :

1. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
2. Sunan Muria, asal Gunung Muria, Jawa Tengah
3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Syaikh Siti Jenar, asal Persia, Iran
7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

Wali Songo Angkatan ke-6,1479 M, terdiri dari :

1. Sunan Giri, asal Belambangan,Banyuwangi, Jatim
2. Sunan Muria, asal Gunung Muria, Jawa Tengah
3. Raden Fattah, asal Majapahit, Raja Demak
4. Fathullah Khan (Falatehan), asal Cirebon
5. Sunan Kudus, asal Palestina
6. Sunan Tembayat, asal Pandanarang
7. Sunan Bonang, asal Surabaya, Jatim
8. Sunan Derajat, asal Surabaya, Jatim
9. Sunan Kalijaga, asal Tuban, Jatim

*Hubungan Kesultanan Nusantara Dengan Kerajaan Islam di Turki dan Arab*

Hubungan antara kerajaan Islam Aceh dengan Khilafah Utsmaniyah juga dapat diketahui dari keterangan seorang sejarahwan, Bernard Lewis, yang mengungkapkan bahwa pada tahun 1563 Masehi pembesar kerajaan Aceh mengutus seseorang ke Istanbul guna meminta bantuan melawan Portugis. Dia berusaha meyakinkan Khilafah bahwa raja-raja di kawasan tersebut telah bersedia memeluk Islam jika Khalifah Utsmaniyah mau menolong mereka.

Namun sayangnya pada saat itu Kekhalifahan Utsmaniyah sedang mengalami berbagai permasalahan genting yaitu pengepungan Malta dan Szigetvar di Hungaria dan mangkatnya Sultan Sulaiman Agung. Setelah terhambat selama dua bulan akhirnya mereka membentuk sebuah armada perang yang terdiri dari 19 unit kapal perang dan beberapa kapal pengangkut persenjataan dan persediaan untuk dikirim ke Aceh.

Hal yang disayangkan adalah sebagian besar kapal tersebut tidak pernah tiba di Aceh. Kapal-kapal tersebut dialihkan untuk tugas yang lebih mendesak yaitu memulihkan kekuasaan Utsmaniyah di Yaman. Kapal yang tiba di Aceh hanya dua unit saja dan langsung digunakan untuk mengusir Portugis. Catatan Sejarah mengenai hal ini dapat ditemukan dalam berbagai arsip dokumen negara Turki dan buku-buku yang ditulis oleh sejarahwan dunia.

Selain itu dalam Bustanus Salatin karangan Nuruddin ar-Raniri juga disebutkan bahwa kesultanan Aceh telah menerima bantuan militer dari Khalifah Utsmaniyah berupa senjata disertai pengajar yang khusus dikirim untuk mengajarkan cara pemakaiannya.

Kaitan antara kesultanan Banten dengan kerajaan di Timur Tengah juga dapat terlihat dari gelar-gelar kehormatan yang diberikan kepada para pembesar kerajaan Islam di Nusantara. Gelar tersebut di antaranya:

- Kesultanan Banten

Abdul Qadir dianugerahi gelar Sultan Abulmafakir Mahmud Abdul Kadir oleh Syarif Zaid, Syarif Mekkah saat itu.

- Kesultanan Mataram

Pangeran Rangsang memperoleh gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Matarami dari Syarif Mekah pada tahun 1641 Masehi.

Pada tahun 1652 hubungan antara kesultanan Aceh dan Turki juga semakin erat dengan adanya pengiriman utusan Aceh ke Turki dalam upaya meminta bantuan meriam. Khalifah Utsmaniyah mengirim 500 orang pasukan Turki untuk mengawal pengiriman meriam dan amunisi.

Selanjutnya pada tahun 1567, Sultan Salim II mengirim armada ke Sumatera. Melihat kedekatan antara kaum muslimin di Nusantara dengan Kekhalifahan Utsmaniyah, seorang pejabat pemerintahan kolonial Belanda, Snouck Hurgronje, mengatakan, "Di kota Mekah terletak jantung kehidupan agama kepulauan Nusantara, yang setiap detik selalu memompakan darah segar ke seluruh penduduk Muslim di Nusantara."

Menjelang abad modern pun hubungan tersebut masih terjalin baik, terbukti pada akhir abad 20 konsulat Turki di Jakarta pernah membagikan Al Quran atas nama Sultan Turki. Istanbul juga pernah mencetak tafsir Al Quran berbahasa melayu karangan Abdur Rauf Sinkili. Pada halaman depan tafsir al Quran tersebut tertulis "Dicetak oleh Sultan Turki, raja seluruh orang Islam." Pada saat itu yang disebut Sultan Turki adalah Khalifah yang merupakan pemimpin Khilafah Utsmaniyah berpusat di Turki.

Snouck Hurgronje juga pernah mengatakan bahwa pada umumnya rakyat di Indonesia terutama mereka yang tinggal di pelosok daerah di seluruh tanah air, memandang Stambol (sebutan untuk Khalifah Utsmaniyah) masih sebagai raja bagi seluruh orang mukmin yang saat itu kekuasaannya agak berkurang karena adanya penguasaan orang kafir di Indonesia.

Melihat fakta-fakta sejarah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa memang Nusantara pada jaman dahulu adalah bagian dari khilafah baik saat kekuasaan Khilafah Abbasiyah Mesir maupun Khilafah Utsmaniyah Turki.

Berdasarkan bentuk kekhalifahan saat itu, Syarif Mekah adalah seorang gubernur pada masa Khilafah Abbasiyah dan Khilafah Utsmaniyah untuk daerah Hijaz. Karena itu penganugerahan gelar sultan kepada para pembesar kerajaan Islam di Nusantara lebih merupakan pengukuhan sebagai penguasa Islam dan bukan gelar semata.

*Sejarah Masuknya Agama Islam Di Indonesia*

Sebelum kita mengenal beberapa teori tentang penyebaran Islam di Nusantara, perlu di perhatikan bahwa Politik Luar Negeri Negara Khilafah terdiri dari dua; Da’wah dan Jihad. Awalnya negeri yang ditargetkan akan diberi dakwah, ketika menerima maka tidak ada perang di sana. Namun, ketika menolak, maka akan terjadi Jihad dan Futuhat (Pembebasan). Dua hal ini adalah politik Luar Negeri, dimana di setiap perkembangan akan disampaikan kepada Khalifah.

Itu pula yang terjadi di Indonesia. Jika penyebaran Islam di lakukan oleh pedagang semata, bukan Da’i atau utusan, maka apakah akan ada laporan kepada Khalifah? Lalu, apakah penyebaran lewat jalur perdagangan merupakan Politik Luar Negeri? Apakah penyebaran Islam dengan jalur perdagangan hanya propaganda untuk menutupi bahwa Nusantara pernah menjadi fokus dakwah Islam dan menjadi bagian dari Khilafah?

Dari teori Islamisasi oleh Arab dan China, Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam Indonesia, mengaitkan dua teori Islamisasi tersebut. Islam datang ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Penyebarannya pun bukan dilakukan oleh para pedagang dari Persia atau India, melainkan dari Arab. Sumber versi ini banyak ditemukan dalam literatur-literatur China yang terkenal, seperti buku sejarah tentang China yang berjudul Chiu Thang Shu.

Menurut buku ini, orang-orang Ta Shih, sebutan bagi orang-orang Arab, pernah mengadakan kunjungan diplomatik ke China pada tahun 651 Masehi atau 31 Hijriah. 4 tahun kemudian, dinasti yang sama menerima delegasi dari Tan Mi Mo Ni, sebutan untuk Amirul Mukminin. Selanjutnya, buku itu menyebutkan, bahwa delegasi Tan Mi Mo Ni tersebut merupakan utusan yang dikirim oleh khalifah yang ketiga. Ini berarti bahwa Amirul Mukminin yang dimaksud adalah Khalifah Utsman bin Affan.

Pada masa berikutnya, delegasi-delegasi muslim yang dikirim ke China semakin bertambah. Pada masa Khilafah Umayyah saja, terdapat sebanyak 17 delegasi yang datang ke China. Kemudian pada masa Dinasti Abbasiyah, ada sekitar 18 delegasi yang pernah dikirim ke China.

Bahkan pada pertengahan abad ke-7 Masehi, sudah terdapat perkampungan-perkampungan muslim di daerah Kanton dan Kanfu. Sumber tentang versi ini juga dapat diperoleh dari catatan-catatan para peziarah Budha-China yang sedang berkunjung ke India. Mereka biasanya menumpang kapal orang-orang Arab yang kerap melakukan kunjungan ke China sejak abad ketujuh. Tentu saja, untuk sampai ke daerah tujuan, kapal-kapal itu melewati jalur pelayaran Nusantara.

Beberapa catatan lain menyebutkan, delegasi-delegasi yang dikirim China itu sempat mengunjungi Zabaj atau Sribuza, sebutan lain dari Sriwijaya. Umumnya mereka mengenal kebudayaan Budha Sriwijaya yang sangat terkenal pada masa itu. Kunjungan ini dikisahkan oleh Ibnu Abd al-Rabbih, ia menyebutkan bahwa sejak tahun 100 hijriah atau 718 Masehi, sudah terjalin hubungan diplomatik yang cukup baik antara Raja Sriwijaya, Sri Indravarman dengan Khalifah Umar Ibnu Abdul Aziz.

Lebih jauh, dalam literatur China itu disebutkan bahwa perjalanan para delegasi itu tidak hanya terbatas di Sumatera saja, tetapi sampai pula ke daerah-daerah di Pulau Jawa. Pada tahun 674-675 Masehi, orang-orang Ta Shi (Arab) yang dikirim ke China itu meneruskan perjalanan ke Pulau Jawa. Menurut sumber ini, mereka berkunjung untuk mengadakan pengamatan terhadap Ratu Shima, penguasa Kerajaan Kalingga, yang terkenal sangat adil itu.

Pada periode berikutnya, proses Islamisasi di Jawa dilanjutkan oleh Wali Songo. Mereka adalah para muballig yang paling berjasa dalam mengislamkan masyarakat Jawa. Dalam Babad Tanah Djawi disebutkan, para Wali Songo itu masing-masing memiliki tugas untuk menyebarkan Islam ke seluruh pelosok Jawa melalui tiga wilayah penting. Wilayah pertama adalah Surabaya, Gresik, dan Lamongan di Jawa Timur.

Wilayah kedua adalah, Demak, Kudus, dan Muria di Jawa Tengah. Dan wilayah ketiga adalah, Cirebon di Jawa Barat. Dalam berdakwah, para Wali Songo itu menggunakan jalur-jalur tradisi yang sudah dikenal oleh orang-orang Indonesia kuno. Yakni melekatkan nilai-nilai Islam pada praktik dan kebiasaan tradisi setempat. Dengan demikian, tampak bahwa ajaran Islam sangat luwes, mudah dan sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa saat itu.

Selain berdakwah dengan tradisi, para Wali Songo itu juga mendirikan pesantren-pesantren, yang digunakan sebagai tempat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam. Pesantren Ampel Denta dan Giri Kedanton, adalah dua lembaga pendidikan yang paling penting di masa itu. Bahkan dalam pesantren Giri di Gresik, Jawa Timur itu, Sunan Giri berhasil mendidik ribuan santri yang akhirnya dikirim ke beberapa daerah di Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia Timur lainnya.

*Penjajah Belanda Menghapuskan Jejak Khilafah*

Pada masa penjajahan, Belanda berusaha menghapuskan penerapan syariah Islam oleh hampir seluruh kesultanan Islam di Indonesia. Salah satu langkah penting yang dilakukan Belanda adalah menyusupkan pemikiran dan politik sekuler melalui Snouck Hurgronye. Dia menyatakan dengan tegas bahwa musuh kolonialisme bukanlah Islam sebagai agama.

Dari pandangan Snouck tersebut penjajah Belanda kemudian berupaya melemahkan dan menghancurkan Islam dengan 3 cara. Pertama: memberangus politik dan institusi politik/pemerintahan Islam. Dihapuslah kesultanan Islam. Contohnya adalah Banten. Sejak Belanda menguasai Batavia, Kesultanan Islam Banten langsung diserang dan dihancurkan. Seluruh penerapan Islam dicabut, lalu diganti dengan peraturan kolonial Belanda.

Kedua: melalui kerjasama raja/sultan dengan penjajah Belanda. Hal ini tampak di Kerajaan Islam Demak. Pelaksanaan syariah Islam bergantung pada sikap sultannya. Di Kerajaan Mataram, misalnya, penerapan Islam mulai menurun sejak Kerajaan Mataram dipimpin Amangkurat I yang bekerjasama dengan Belanda.

Ketiga: dengan menyebar para orientalis yang dipelihara oleh pemerintah penjajah. Pemerintah Belanda membuat Kantoor voor Inlandsche zaken yang lebih terkenal dengan kantor agama (penasihat pemerintah dalam masalah pribumi). Kantor ini bertugas membuat ordonansi (UU) yang mengebiri dan menghancurkan Islam. Salah satu pimpinannya adalah Snouck Hurgronye.

Dikeluarkanlah: Ordonansi Peradilan Agama tahun 1882, yang dimaksudkan agar politik tidak mencampuri urusan agama (sekularisasi); Ordonansi Pendidikan, yang menempatkan Islam sebagai saingan yang harus dihadapi; Ordonansi Guru tahun 1905 yang mewajibkan setiap guru agama Islam memiliki izin; Ordonansi Sekolah Liar tahun 1880 dan 1923, yang merupakan percobaan untuk membunuh sekolah-sekolah Islam. Sekolah Islam didudukkan sebagai sekolah liar.

Demikianlah, syariat Islam mulai diganti oleh penjajah Belanda dengan hukum-hukum sekuler. Hukum-hukum sekuler ini terus berlangsung hingga sekarang. Maka tidak salah jika dikatakan bahwa hukum-hukum yang berlaku di negeri ini saat ini merupakan warisan dari penjajah, sesuatu yang justru seharusnya dienyahkan oleh kaum Muslim, sebagaimana mereka dulu berhasil mengenyahkan sang penjajah: Belanda.

Khilafah

https://youtu.be/Re_hTB214mI

Indahnya hikmah Perbedaan

YANG MASIH TERUS BERTENGKAR KARENA PERBEDAAN MADZHAB, PERBEDAAN HARAKAH, PERBEDAAN ORMAS, PERBEDAAN GURU DAN PERBEDAAN USTADZ FAVORIT...

SIMAKLAH DENGAN SEKSAMA KISAH DIBAWAH INI!

KISAH INDAH PENUH HIKMAH WEJANGAN IMAM SYAFI'I KEPADA MURIDNYA

Diriwayatkan bahwa Yunus bin Abdi Al-'Ala, berselisih pendapat dengan sang guru, yaitu Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'i (Imam Asy Syafi'i) saat beliau mengajar di Masjid.

Hal ini membuat Yunus bangkit dan meninggalkan majelis itu dalam keadaan marah..

Kala malam menjelang, Yunus mendengar pintu rumahnya diketuk ... Ia berkata : "Siapa di pintu..?"
Orang yang mengetuk menjawab : "Muhammad bin Idris."

Seketika Yunus berusaha untuk mengingat semua orang yang ia kenal dengan nama itu, hingga ia yakin tidak ada siapapun yang bernama Muhammad bin Idris yang ia kenal, kecuali Imam Asy Syafi'i..

Saat ia membuka pintu, ia sangat terkejut dengan kedatangan sang guru besar, yaitu Imam Syafi'i..

Imam Syafi'i berkata : "Wahai Yunus, selama ini kita disatukan dalam ratusan masalah, apakah karena satu masalah saja kita harus berpisah..?

Janganlah engkau berusaha untuk menjadi pemenang dalam setiap perbedaan pendapat...

Terkadang, meraih hati orang lain itu lebih utama daripada meraih kemenangan atasnya..

Jangan pula engkau hancurkan jembatan yang telah kau bangun dan kau lewati di atasnya berulang kali, karena boleh jadi, kelak satu hari nanti engkau akan membutuhkannya kembali.."

"Berusahalah dalam hidup ini agar engkau selalu membenci perilaku orang yang salah, tetapi jangan pernah engkau membeci orang yang melakukan kesalahan itu..

Engkau harus marah saat melihat kemaksiatan, tapi berlapang dadalah dan bimbinglah para pelaku kemaksiatan..

Engkau boleh mengkritik pendapat yang berbeda, namun tetap menghormati terhadap orang yang berbeda pendapat..

Karena tugas kita dalam kehidupan ini adalah menghilangkan penyakit, dan bukan membunuh orang yang sakit.."

Maka apabila ada orang yang datang meminta maaf kepadamu, maka segera maafkan...

Apabila ada orang yang tertimpa kesedihan, maka dengarkanlah keluhannya...

Apabila datang orang yang membutuhkan, maka penuhilah kebutuhannya sesuai dengan apa yang Allah berikan kepadamu..

Apabila datang orang yang menasehatimu, maka berterimakasihlah atas nasehat yang ia sampaikan kepadamu..

Bahkan seandainya satu hari nanti engkau hanya menuai duri, tetaplah engkau untuk senantiasa menanam bunga..

Karena sesungguhnya balasan yang dijanjikan oleh Allah yang Maha Pengasih lagi Dermawan jauh lebih baik dari balasan apapun yang mampu diberikan oleh manusia.."

Beliaupun menangis dan merangkul Sang Imam sembari mohon maaf dan berterima kasih atas nasihatnya.
----------------------

Mari kita bersatu dalam Aqidah..

Bertoleransi dalam Khilafiyah..

Berjuang bersama dalam Da'wah..

SEMOGA KITA SEMUA BISA MENELADANI KEBESARAN HATI ULAMA ULAMA TERDAHULU. AAMIIN...

Tips refleksi

https://youtu.be/TZ3RW4rbwMk

Adzab bagi yg meremehkan shalat

https://youtu.be/xOsDQk-ftJE

Jaminan kesehatan era khilafah abbasiah

Jaminan Kesehatan di Masa Khilafah ‘Abbasiyah
Oleh: KH. Hafidz Abdurrahman, MA.

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi, atau dikenali sebagai Rhazes di dunia Barat, merupakan salah seorang pakar sains yang hidup antara tahun 251-313 H/865-925 M. Dia hidup pada zaman Khilafah Abbasiyah, bertepatan pada era delapan Khalifah. Mulai dari Khalifah al-Muntashir (861-862 M) hingga Khalifah al-Muqtadir (902-932 M).

Sebagai ilmuan sekaligus dokter, ar-Razi memberikan panduan kepada murid-muridnya, bahwa tujuan utama para dokter adalah menyembuhkan orang sakit lebih besar ketimbang niat untuk mendapatkan upah atau imbalan materi lainnya. Mereka diminta memberikan perhatian kepada orang fakir, sebagaimana orang kaya maupun pejabat negara. Mereka juga harus mampu memberikan motivasi kesembuhan kepada pasiennya, meski mereka sendiri tidak yakin. Karena kondisi fisik pasien banyak dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya (‘Abdul Mun’im Shafi, Ta’lim at-Thibb ‘Inda al-Arab, hal. 279).

Perhatian di bidang kesehatan seperti ini tidak hanya terbatas di kota-kota besar, bahkan di seluruh wilayah Islam, hingga sampai ke pelosok, bahkan di dalam penjara-penjara sekalipun. Pada era itu, sudah ada kebijakan Khilafah dengan rumah sakit keliling. Rumah sakit seperti ini masuk dari desa ke desa. Perlu dicatat di sini, Khilafah saat itu benar-benar memberikan perhatian di bidang kesehatan dengan layanan nomor satu, tanpa membedakan lingkungan, strata sosial dan tingkat ekonomi.

Wazir Ali bin Isa al-Jarrah, yang menjadi wazir di masa Khalifah al-Muqtadir (908-932 M) dan al-Qahir (932-934 M), dan dikenal sebagai wazir yang adil dan ahli hadits yang jujur, juga penulis yang produktif, pernah mengirim surat kepada kepala dokter di Baghdad, “Aku berpikir tentang orang-orang yang berada dalam tahanan. Jumlah mereka banyak, dan tempatnya pun tidak layak. Mereka bisa diserang penyakit. Maka, kamu harus menyediakan dokter-dokter yang akan memeriksa mereka setiap hari, membawa obat-obatan dan minuman untuk mereka, berkeliling ke seluruh bagian penjara dan mengobati mereka yang sakit.” (Ibn Qifthi, Tarikh al-Hukama’, hal. 148)

Wazir Ali sendiri dikenal kaya raya. Pendapatannya 700.000 dinar per bulan. Tetapi, dari 700.000 Dinar itu, ia infakkan untuk kemaslahatan umat sebesar 680.000 dinar. Termasuk untuk wakaf dan lain-lain.

Para Khalifah dan penguasa kaum Muslim di masa lalu, bukan hanya mengandalkan anggara negara. Karena mereka juga ingin mendapatkan pahala yang mengalir, maka mereka pun mewakafkan sebagian besar harta mereka untuk membiayai rumah-rumah sakit, perawatan dan pengobatan pasiennya. Di masa itu, dikenal istilah Waqf Khida’ al-Maridh (wakaf mengubah persepsi pasien). Sebagai contoh, Saifuddin Qalawun (673 H/1284 M), salah seorang penguasa di zaman Abbasiyah, mewakafkan hartanya untuk memenuhi biaya tahunan rumah sakit, yang didirikan di Kairo, yaitu rumah sakit al-Manshuri al-Kabir.

Dari wakaf ini juga gaji karyawan rumah sakit ini dibayar. Bahkan, ada petugas yang secara khusus ditugaskan untuk berkeliling di rumah sakit setiap hari. Tujuannya untuk memberikan motivasi kepada para pasien, dengan suara lirih yang bisa didengarkan oleh pasien, meski tidak melihat orangnya. Bahkan, al-Manshur al-Muwahhidi, mengkhususkan hari Jumat, seusai menunaikan shalat Jumat, untuk mengunjungi rumah sakit, khusus memberikan motivasi kepada pasien.

Di antara motivasi para penguasa kaum Muslim kepada pasien yang terkenal adalah ungkapan Wazir Ali al-Jarrah, “Mushibatun qad wajaba ajruha khairun min ni’matin la yu’adda syukruha (Musibah yang pahalanya sudah ditetapkan lebih baik ketimbang nikmat yang syukurnya tidak ditunaikan).

——————————
/ Silakan share dengan mencantumkan sumber Shaliha Surabaya - Terdepan Mencerdaskan Umat /
——————————
Follow kami di,
Facebook: facebook.com/ShalihaSurabaya
Twitter: twitter.com/ShalihaSurabaya
IG: instagram.com/shalihasurabaya
Telegram: https://t.me/ShalihaSurabaya

Pangkal

PANGKAL

Taasub pangkal sombong, dan sombong pangkal bodoh. Adapun bodoh, sebenarnya bukan karena tak punya pengetahuan, tapi karena menolak kebenaran. Jadi, menolak kebenaran dalam keadaan mengetahui bahwa itu sebuah kebenaran adalah kebodohan.

Pernah ada suatu sikon dimana penyeru kebenaran itu sangat sempurna dari segala sisi: nasab, akhlak, amanah, menjaga kehormatan, dan sebagainya tanpa cela. Akan tetapi masih ada orang yang menolak.

Suatu ketika, seorang Lelaki yang dikenal tak pernah menipu ini pergi masuk gua untuk merenung... Beberapa hari setelah keluar dari gua, dia memanggil dan mengumpulkan orang², lalu bertanya:

“Apakah kalian mengenalku?”

“Ya”, jawab mereka serempak.

Lelaki itu bertanya lagi, “Pernahkah aku berbohong, mengkhianati amanah?”.

Mereka menjawab, “Tidak, kaulah yang paling tepercaya diantara kami, dan sebaik² lelaki diantara kami”.

Kemudian, Lelaki itu berkata:

“Ucapkanlah LĀ ILĀHA ILLALLĀH”.

Sejurus kemudian ‘Amr bin Hisyam berkata dengan lantang, “Kau Pendusta‼”. ‘Amr bin Hisyam adalah bangsawan terkemuka pada waktu itu, ia dijuluki Abu Al-Hakam, yang berarti Orang yang memiliki hikmah kebijaksanaan.

Bisa dibayangkan, seorang yang tak pernah menipu seumur hidup dari kecil sampai dewasa, tiba² ketika dia menyeru mengucapkan “Lā ilāha illallāh”, dia dibantah oleh orang yang dipanggil Abul-Hakam, yang sepatutnya menjadi orang yang kali pertama membenarkan kalimat tauhid ini karena dialah yang paling bijak di kalangan kaumnya. Tapi ternyata dialah yang justru paling kuat menentang.

Apakah seruan ini batil? Apakah seruan ini salah? Apakah seruan ini dibawakan oleh Lelaki yang memiliki cacat dan cela? Tidak, sebab tiada alasan untuk menolak❗Lantas kenapa menolak kebenaran yang tiada salahnya?
Karena taasub pangkal sombong, dan sombong pangkal kebodohan.

Oleh karena itu, Abul-Hakam yg dikenal sebagai orang yang memiliki hikmah kebijaksanaan, mendapat gelar Abu Jahal karena menolak kebenaran dengan kebodohan; karena menolak kebenaran yg dibawakan oleh Lelaki Al-Amin, yang tak pernah berbohong, dengan perangai bodoh walaupun kebenaran jelas di depannya.

[interval]

Ada jamaah dakwah yang mengemban misi Lelaki Al-Amin tsb, yakni menyeru kepada persatuan Islam dalam bingkai khilafah, meletakkan hukum Allah diatas segala hukum. Jamaah tersebut tak mewakili dan/ diwakili siapapun, hanya ingin melanjutkan kembali kehidupan Islam demi meninggikan kalimat Allah setinggi²nya, sehingga umat manusia terbebas dari penghambaan sesamanya.

Kalaupun ada kekurangan dalam jamaah tersebut, mari disempurnakan. Bukan ditentang dan ditolak, bahkan disebut neo-Khawarij, dituduh memecah belah umat dan bangsa, dan segenap tudingan lainnya. Ketahuilah, tuduhan dan tudingan tsb tak mampu menutupi cahaya kebenaran yang diserukannya.

Jikalau bergabung tidak bisa, mari berjuang bersama. Jikalau berjuang bersama tak kuasa, mari mendukung perjuangan tersebut. Jikalau mendukung pun tak mampu, mari diam dan jangan menggembosi perjuangan yang ending-nya telah dijanjikan Allah.

Jikalau Abul-Hakam berganti gelar menjadi Abu Jahal karena mengetahui kebenaran tapi menolaknya, lalu bagaimana dengan mereka yang bergelar Aswaja dan Sunnah tapi menentang perjuangan menegakkan Khilafah dan menerapkan Syariah ini❓

Salam Pembebasan,
Aburrayah Ahmad Alfan Al-Maduri

Suriah. Persembahan dari indonesia

https://youtu.be/e7bzDzPkjw4

Renungan malam

https://youtu.be/pwj808pR8x4

Jangan terlena dengan kehidupan dunia ini

https://youtu.be/ElnFRWUClq0

Berdirinya Khilafah tak lama lagi

https://youtu.be/ZBLp9vno1-0

Tebakan dan pantun adalah budaya lokal yg harus dilestarikan

https://youtu.be/JEOnHt_fwMU

Minggu, 22 April 2018